BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 10 Oktober 2010

PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR KAMPUS GUNADARMA (TUKANG RUJAK)

Abstrak

Pedagang kaki lima yang berada sekitar Kampus Gunadarma. Dalam penelitian ini para PKL tersebut dapat mendatangkan penghasilan dimana rata-rata penghasilannya melebihi dari standard Upah Minimum Regional (UMR)

1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pertambahan penduduk kota dengan adanya urbanisasi, migrasi menjadi semakin meningkat pesat karena itu, dapat dikemukakan bahwa kota-kota besar yang jumlah penduduknya sangat tinggi akan bertambah banyak dan kota-kota yang mempunyai jumlah penduduknya kecil akan berubah menjadi kota dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan masyarakat di Kelapa Dua meningkat dengan pesat. Akibat penduduk bertambah dengan sangat cepat, kebutuhan akan ruang tempat tinggal atau perumahan semakin banyak.
Beberapa permasalahan lingkungan yang timbul akibat keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menempati kawasan yang bukan diperuntukannya. Pengertian PKL yang dimaksudkan disini adalah pedagang kecil yang berjualan dipinggir jalan raya seperti : taman-taman, trotoar atau emperan took, pekarangan/rumah penduduk, tanpa izin usaha dari pemerintah. Keadaan ini tentu sangat mengganggu kebersihan atau keindahan pemandangan jalan. Disamping itu pedagang kaki lima juga sulit untuk diatur ataupun di realokasikan.
Dilain pihak kegiatan pedagang kaki lima tersebut ternyata memberikan kontribusi yang besar dalam aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terutama dalam golongan ekonomi lemah.
Selain itu, kegiatan sektor informal ini merupakan ciri ekonomi kerakyatan yang bersifat mandiri dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Mempertimbangkan keadaan dan potensi tersebut, selayaknya pola penanganan dan pembinaan kegiatan pedagang kaki lima harus didasarkan pada konsep perilaku dan karakteristik berwawasan lingkungan agar isi pengaturannya tepat.
Sebagian besar pedagang kaki lima dikawasan perkotaan dan sekitarnya adalah bukan penduduk asli (pendatang dari desa atau luar provinsi) dan bukan merupakan pilihan pertama sebagai mata pencahariannya. Dengan adanya proses urbanisasi dan migrasi dengan mengacu kepada permasalahan tersebut akan timbul masalah demografi.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Dengan bertambahnya penduduk, sejauh manakah pengaruhnya terhadap
Pendapatan PKL di sekitar kampus E Gunadarma
1.2.2. Sejauh mana upaya Pemerintah Kota dalam membina PKL di sekitar kampus E Gunadarma
1.2.3. Bagaimana pengaruh pedagang kaki lima terhadap aspek lingkungan dalam rangka
penataan pedagang kaki lima selanjutnya.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Untuk mengetahui kontribusi apa yang dapat diberikan oleh pedagang kaki lima Kendari Beach terhadap aktifitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terutama golongan ekonomi lemah
1.3.2. Mengidentivikasi pedagang kaki lima terhadap pola kerja dan kepedulian
terhadap lingkungan perkotaan

1.3.3.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap kebijaksanaan Pemerintah Kota serta pembinaan dan penataan terhadap pedagang kaki lima yang ada di sekitar kampus E gunadarma khususnya.
2. Pembahasan
Pedagang Kaki Lima adalah orang yang melakukan usaha dagang atau jasa ditempat umum dengan mempergunakan emperan toko atau kaki lima pertokoan atau dipinggir jalan yang tidak ada izin dari pemerintah serta mengganggu ketertiban, keamanan dan kebersihan serta keindahan kota.
Tempat usaha pedagang kaki lima, adalah tempat tertentu yang ditetapkan oleh Walikota. Berarti PKL yang dibahas disini bukan PKL yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut diatas,atau penulis memberi istilah PKL illegal.
Tingkat pendidikan pedagang kaki lima akan berpengaruh terhadap jenis usaha mereka sehari-hari, seperti jenis usaha jasa minimal pendidikannya adalah Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) karena usaha ini harus memiliki keterampilan yang khusus. Pendidikan para responden untuk 2 jenis perdagangan tersebut, sebagian besar berpendidikan Sekolah Lanjut Tingkat Menengah (SLTA).
Sebahagian besar pedagang kaki lima berdagang dengan menggunakan waktu selama 8 jam ( mulai Jam 09.00 s/d 17.00 WIB) setiap harinya.
Jumlah modal yang terbesar digunakan oleh Pedagang Kaki Lima bervariasi menurut jenis usaha dagangannya. Untuk jenis usaha makanan dan minuman minimal modal < Rp. 300.000,- lebih dari separuh mengatakan berkisar Rp. 1.200.000,- sampai dengan diatas dari Rp. 2.000.000,-, demikian juga untuk modal jenis usaha non makanan/café tenda diatas dari Rp. 1.600.000,-.
3. Penutup
3.2. Saran
Disarankan agar lokasi para PKLdapat diatur jam kerjanya misalnya jam 09.00 WITA pagi sampai jam 03.00 WIB diisi oleh pedagang Makanan dan minuman, makanan berupa makanan atau sarapan pagi. Dan PKL tidak boleh mengganggu Lalu lintas sekitar kampus Gunadarma.

sumber : Subran

Minggu, 03 Oktober 2010

JURNAL KESEHATAN

Jurnal kesehatan merupakan jurnal ilmiah yang menyajikan artikel orisinal tentang pengetahuan dan informasi/aplikasi riset dan pengembangan terkini yang berhubungan dengan kesehatan. Jurnal ini merupakan sarana publikasi dan ajang berbagi karya riset dan pengembangannya di bidang kesehatan.

Namun, sebagian besar Jurnal kesehatan itu harus membayar per artikel. Hal inilah yang seringkali menjadi hambatan bagi para peneliti atau tenaga medis di Indonesia dan juga negara berkembang lainnya untuk mendapatkan informasi-informasi yang penting dan terbaru di dunia kesehatan yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan, penelitian, maupun pelayanan kesehatan.

Suatu jurnal kesehatan mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel, agar dapat dimuat di dalam jurnal tersebut. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akreditasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuannya 'diakui'.

Fungsi dari Jurnal Kesehatan adalah :
1. Sebagai media menyebarluaskan dan mendiskusikan berbagai tulisan ilmiah mengenai kesehatan.
2. Sebagai media komunikasi bagi kalangan yang mempunyai perhatian terhadap ilmu kesehatandan pelayanan kesehatan antara lain para pelayanan kesehatan seperti rumah sakit pemerintah dan swasta, dinas kesehatan, departemen kesehatan.
3. Sebagai media penyebaran dan pengembangan iptek di Indonesia.

Tahun 2007, melalui jurnal kesehatan, temuan baru dari peneliti dan ilmuwan dikomunikasikan ke masyarakat, guna mendapat tanggapan, dikembangkan dan disempurnakan oleh ilmuwan lain, sehingga kesempurnaan dan kebenaran ilmunya menjadi lebih baik. Kehadiran berbagai jurnal ilmiah dalam masyarakat akademik juga merupakan investasi jangka panjang untuk memacu meningkatkan sumber daya manusia.
Membicarakan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh metologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu (surgical procedure) dengan baik.
Higeia, seorang asistennya, yang kemudian diceritakan sebagai isterinya juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan. Beda antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan / penanganan masalah kesehatan adalah, Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang.

Sedangkan Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”, menghindari makanan / minuman beracun, makan makanan yang bergizi (baik), cukup istirahat dan melakukan olahraga.

HASIL DAN KESIMPULAN
kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk :
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis
dini dan pengobatan
e. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi

SARAN

Dari batasan tersebut tersirat bahwa kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Maka perlu masyarakat tersebut lebih mengutamakan kesehatan. Kesehatan itu penting dan harus dijaga.

Sumber :

www.AnneAhira.com
Sumber: http://id.wikipedia.org
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.